Hotel Savoy Homann bukan sekadar tempat menginap mewah di jantung Kota Bandung. Berdiri di Jalan Asia Afrika No. 112, hotel ini adalah monumen hidup yang merekam denyut nadi sejarah Bandung selama lebih dari satu abad.
Dari penginapan sederhana di tepi Jalan Raya Pos (Groote Postweg) hingga menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955, Savoy Homann adalah ikon arsitektur Art Deco yang tak terpisahkan dari identitas “Parijs van Java”.
1. Awal Mula (1880-an): Dari Pos Road Menjadi Hotel Homann
Cikal bakal hotel ini bermula pada tahun 1880-an, didirikan oleh warga negara Jerman bernama August Heinrich Homann.
- Era Awal: Dikenal sebagai “Hotel Pos Road”. Bangunannya masih sangat sederhana, berdinding bambu dan beratap rumbia, melayani pelancong yang melintasi Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan.
- Renovasi Pertama: Setelah August wafat, pengelolaan diambil alih oleh istrinya, Ny. C. Homann. Hotel mulai direnovasi dengan gaya Art Nouveau dan Gothic Revival untuk menarik kalangan elit Eropa, dan namanya berubah menjadi Hotel Homann.
2. Transformasi Art Deco oleh Albert Aalbers (1939)
Puncak kemegahan Savoy Homann terjadi pada akhir tahun 1930-an. Pemilik hotel menunjuk arsitek Belanda ternama, Albert Frederik Aalbers, untuk merombak total bangunan.
- Gaya Streamline Moderne: Aalbers menerapkan gaya Streamline Moderne (varian Art Deco) yang terinspirasi dari bentuk aerodinamis kapal pesiar dan kereta api.
- Ciri Khas: Garis lengkung dinamis, jendela horizontal panjang, dan menara sentral yang futuristik.
- Lahirnya “Savoy”: Untuk menandingi kemewahan Hotel Savoy di London, nama “Savoy” ditambahkan, sehingga resmi menjadi Hotel Savoy Homann pada tahun 1939.
3. Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)
Saat Perang Dunia II meletus dan Jepang menduduki Indonesia, fungsi hotel berubah drastis. Kemewahan pesta dansa kolonial terhenti.
- Fungsi Militer: Hotel diambil alih menjadi markas komando atau barak perwira tinggi Jepang.
- Kondisi: Perawatan bangunan menurun drastis karena fokus dialihkan untuk kepentingan perang.
4. Panggung Dunia: Tuan Rumah KAA 1955
Momen paling bersejarah bagi Savoy Homann terjadi pada April 1955. Hotel ini dipilih sebagai tempat menginap utama delegasi VVIP Konferensi Asia-Afrika (KAA).
Kamar-kamar di Savoy Homann menjadi saksi bisu interaksi para pemimpin dunia, antara lain:
- Soekarno (Presiden Indonesia)
- Zhou Enlai (PM Tiongkok)
- Jawaharlal Nehru (PM India)
- Gamal Abdel Nasser (Presiden Mesir)
Keberhasilan KAA 1955 mengukuhkan status Savoy Homann sebagai hotel bersejarah tingkat internasional.
Tabel Linimasa Sejarah Savoy Homann
| Periode | Peristiwa Penting |
| 1880 | Berdiri sebagai penginapan sederhana “Hotel Pos Road” oleh keluarga Homann. |
| 1939 | Renovasi total oleh Albert Aalbers dengan gaya Art Deco Streamline Moderne. |
| 1942-1945 | Diambil alih Jepang sebagai fasilitas militer. |
| 1955 | Menjadi tempat menginap resmi kepala negara peserta KAA. |
| 1990-an | Dikelola oleh Bidakara Group (menjadi Savoy Homann Bidakara). |
| Kini | Ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya Nasional. |
Sumber : Kemlu dan Hystory State