RI vs Vietnam dalam hal investasi siapa menang?

By tokogunungagung

 

Tantangan Investasi Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam menarik investasi, terutama jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Vietnam. Munculnya sejumlah perusahaan internasional yang memilih untuk berpindah ke Vietnam semakin menunjukkan bahwa negara tersebut menawarkan iklim investasi yang lebih menarik. Mari kita telaah lebih dalam mengenai faktor-faktor yang menyebabkan Indonesia kalah bersaing dalam menarik investor.

Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam menarik investasi, terutama jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Vietnam. Berikut adalah tabel yang merangkum faktor-faktor yang menyebabkan Indonesia kalah bersaing dalam menarik investor.

FaktorPenjelasan
Regulasi dan perizinan yang rumitProses perizinan di Indonesia sering kali memakan waktu lama dan berbelit-belit, membuat investor enggan untuk berinvestasi.
Ketidakpastian hukumKetidakpastian hukum di Indonesia menjadi salah satu faktor utama yang membuat investor ragu untuk berinvestasi.
Biaya tenaga kerja yang tinggi dan tidak stabilUpah minimum di Indonesia meningkat lebih cepat dibandingkan produktivitas buruh, menciptakan ketidakstabilan biaya bagi perusahaan.
Infrastruktur yang kurang memadaiSebagai negara kepulauan, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam membangun infrastruktur yang terintegrasi dan efisien.
Korupsi yang lebih tinggi dibandingkan VietnamPraktik korupsi di Indonesia lebih tinggi dibandingkan Vietnam, menciptakan hambatan tambahan bagi investor asing.
Kurangnya perjanjian perdagangan internasionalVietnam memiliki lebih banyak perjanjian perdagangan internasional yang memberikan akses pasar lebih luas bagi investor asing.
Peringkat Ease of Doing Business yang rendahIndonesia berada di peringkat 73 dalam laporan Ease of Doing Business 2020, di bawah Vietnam (70), Malaysia (12), dan Thailand (21), menunjukkan iklim investasi yang kurang menarik.

Analisis

  1. Perpindahan Perusahaan ke Vietnam: Banyak perusahaan internasional, termasuk dari Taiwan dan Denmark, telah memindahkan operasional mereka ke Vietnam karena iklim investasi yang lebih baik[1].
  2. Persaingan dengan Negara Tetangga: Selain Vietnam, Indonesia juga harus bersaing dengan negara lain seperti Malaysia dan Thailand, yang masing-masing memiliki keunggulan di sektor-sektor tertentu[3][4].
  3. Reformasi Diperlukan: Untuk meningkatkan daya tarik investasi, Indonesia perlu melakukan reformasi dalam regulasi, meningkatkan kualitas infrastruktur, serta menyederhanakan proses perizinan[17][18].

Tantangan investasi di Indonesia sangat kompleks dan memerlukan perhatian serius dari pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik. Hanya dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat kembali menarik perhatian investor internasional dan memperkuat posisinya di kancah global.

Perpindahan Perusahaan ke Vietnam

Salah satu contoh nyata adalah keputusan Full Ding Furniture Co. LTD dari Taiwan yang pada tahun 2015 memindahkan operasionalnya ke Vietnam. Tak hanya itu, PT ECCO Indonesia, sebuah perusahaan alas kaki asal Denmark, juga mengalihkan sebagian produksinya ke Vietnam pada tahun 2018. Situasi ini mencerminkan tren yang lebih luas, di mana banyak perusahaan dari China memilih untuk berpindah ke Vietnam, terutama saat perang dagang pada tahun 2018 lalu.

Menurut data Bank Dunia, sebanyak lima dari delapan perusahaan China lebih cenderung bergeser ke Vietnam daripada ke Indonesia. Ini adalah sinyal kuat mengenai keunggulan Vietnam dalam menyajikan peluang investasi yang lebih baik.

Persaingan dengan Negara Tetangga

Walaupun Vietnam menjadi ancaman utama, Indonesia juga harus bersaing dengan negara tetangga lain seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina. Masing-masing negara ini memiliki keunggulan tersendiri, terutama dalam sektor-sektor tertentu. Misalnya, Malaysia telah menunjukkan kekuatan di industri semi-konduktor, sementara Thailand memiliki reputasi yang kuat di bidang otomotif dan pengolahan hasil pertanian serta perikanan.

Faktor Penyebab Kekalahan Indonesia dalam Menarik Investor

Direktur Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti, menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia mengalami kesulitan dalam menarik investor. Pertama, Vietnam menawarkan regulasi dan perizinan investasi yang lebih mudah, berkat sistem sentralisasi yang diterapkan. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan-perusahaan yang ingin berinvestasi.

Kedua, Vietnam telah menjalin banyak perjanjian kerjasama multilateral dan bilateral dengan berbagai negara, termasuk Eropa dan Amerika Serikat. Perjanjian-perjanjian ini menciptakan peluang lebih besar bagi investor asing untuk beroperasi di Vietnam.

Ketiga, pengendalian upah tenaga kerja oleh pemerintah Vietnam menciptakan stabilitas biaya yang lebih menguntungkan bagi investor. Keempat, biaya menjalankan bisnis di Vietnam lebih murah dibandingkan dengan Indonesia, memberikan nilai tambah bagi perusahaan-perusahaan yang ingin berinvestasi.

Analisis Ease of Doing Business

Berdasarkan laporan Bank Dunia mengenai Ease of Doing Business (EoDB), peringkat Indonesia tidak mampu melampaui Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Pada tahun 2020, Malaysia menempati peringkat tertinggi di posisi 12, disusul Thailand di posisi 21, Vietnam di posisi 70, dan Indonesia di posisi 73. Filipina berada di posisi terendah di peringkat 95.

Dari aspek penilaian, Malaysia unggul dalam menangani proses izin konstruksi dan perlindungan investor minoritas, masing-masing di peringkat dua secara global. Contoh yang menonjol adalah Malaysia yang telah menyederhanakan pengurusan izin konstruksi dengan menghapus inspeksi jalan dan drainase oleh Dewan Kota Kuala Lumpur.

Kesimpulan

Pertarungan untuk menarik investasi merupakan tantangan besar bagi Indonesia, khususnya dengan meningkatnya daya tarik Vietnam sebagai lokasi investasi. Untuk dapat bersaing dan memperbaiki posisi, Indonesia perlu melakukan reformasi dalam regulasi, meningkatkan kualitas infrastruktur, serta menyederhanakan proses perizinan. Hanya dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat kembali menarik perhatian investor internasional dan memperkuat posisinya di kancah global.

Citations:
[1] https://www.merdeka.com/uang/membongkar-penyebab-investasi-indonesia-kalah-dibanding-vietnam.html
[2] https://www.cnbcindonesia.com/news/20220913122351-4-371668/ramai-relokasi-pabrik-ke-vietnam-zulhas-ungkap-penyebabnya
[3] https://kominfo.jatimprov.go.id/berita/rebut-pasar-investasi-dunia-indonesia-bersaing-dengan-tiga-negara-tetangga
[4] https://ekonomi.bisnis.com/read/20191024/9/1162908/peringkat-eodb-2020-indonesia-tetap-pada-peringkat-73
[5] https://www.vietnam-briefing.com/news/vietnam-ranked-70th-ease-business.html/
[6] https://www.liputan6.com/bisnis/read/5874008/ini-biang-kerok-investasi-indonesia-keok-dari-vietnam-dan-malaysia
[7] https://jailangkung.com/mengapa-banyak-pabrik-indonesia-pindah-ke-vietnam/
[8] https://pacis.unpar.ac.id/strategi-investasi-yang-lebih-inklusif-dengan-sdm-berkualitas-bagaimana-indonesia-harus-terlihat-menarik-di-mata-investor-asing/
[9] https://journal.uad.ac.id/index.php/OPTIMUM/article/download/15012/9645
[10] https://www.doingbusiness.org/content/dam/doingBusiness/country/v/vietnam/VNM.pdf
[11] https://www.nu.or.id/jakarta/sejumlah-faktor-yang-buat-investor-asing-lebih-pilih-vietnam-daripada-indonesia-salah-satunya-karena-korupsi-xeKp0
[12] https://economy.okezone.com/read/2022/09/13/320/2666636/ternyata-ini-penyebab-pabrik-sepatu-nike-kabur-dari-ri-ke-vietnam
[13] https://www.cloudcomputing.id/berita/tantangan-ri-dalam-investasi-cloud
[14] https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250110070909-92-1185637/kenapa-ri-sering-babak-belur-tiap-rebutan-investasi-dengan-vietnam-cs
[15] https://ekbis.sindonews.com/read/884095/34/pabrik-sepatu-nike-banyak-yang-hengkang-dari-indonesia-ke-vietnam-ini-penyebabnya-1663063795
[16] https://www.csis.or.id/publication/laporan-perdagangan-dan-investasi-berkelanjutan-indonesia-2024-prospek-dan-tantangan-ekonomi-berkelanjutan-di-tengah-dinamika-global/
[17] https://www.tempo.co/ekonomi/menelisik-lebih-jauh-penyebab-kinerja-investasi-ri-kalah-dari-vietnam-465959
[18] https://www.kompasiana.com/jeannyrachmadini6120/6407445c08a8b564a01f8fb4/hengkangnya-pabrik-nike-dari-indonesia-ke-vietnam
[19] https://www.kompas.id/baca/opini/2024/10/02/investor-ai-lebih-memilih-negara-tetangga
[20] https://jurnal.uai.ac.id/index.php/JAISS/article/download/509/pdf
[21] https://www.kompas.id/baca/opini/2019/11/11/vietnam-dan-thailand-jadi-pilihan-indonesia-tak-dilirik
[22] https://unair.ac.id/berkolaborasi-atau-bersaing-strategi-bisnis-dalam-menghadapi-investasi-asing/
[23] https://kumparan.com/mrxph/indonesia-emas-2045-vs-vietnam-potensi-dan-tantangan-menuju-negara-maju-22pWsNMAXSl
[24] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240514175607-37-538062/alasan-investor-asing-lari-ke-vietnam-ri-cuma-kebagian-receh
[25] https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2024/05/08/ketika-negara-tetangga-lebih-populer-untuk-investasi-teknologi-berskala-besar
[26] https://nasional.kontan.co.id/news/daya-saing-investasi-indonesia-dinilai-kalah-saing-dengan-vietnam-ini-penyebabnya
[27] https://ekonomi.republika.co.id/berita/q0sk6g370/mengapa-investasi-asing-lebih-banyak-masuk-vietnam
[28] https://banten.akurat.co/news/1323848839/pt-hung-a-tutup-diduga-akan-hijrah-ke-vietnam-karena-5-alasan-ini
[29] https://archive.doingbusiness.org/content/dam/doingBusiness/pdf/db2020/DB20-FS-EAP.pdf
[30] https://ekon.go.id/publikasi/detail/1575/kerja-keras-bersama-hasilkan-3-pencapaian-utama
[31] https://www.cnbcindonesia.com/news/20191024225303-4-109976/ini-penyebab-peringkat-doing-business-indonesia-mentok-di-73
[32] https://www.statista.com/statistics/979161/asean-ease-of-doing-business-scores/
[33] https://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Kemudahan_Berbisnis
[34] https://www.statista.com/statistics/881826/indonesia-ease-of-doing-business/
[35] https://www.cnbcindonesia.com/research/20250106110646-128-600976/berbisnis-di-ri-ribet-mahal-pantas-kalah-dari-vietnam-malaysia
[36] https://indonesia.go.id/kategori/indonesia-dalam-angka/2670/menggenjot-peringkat-kemudahan-berusaha-di-indonesia
[37] https://www.doingbusiness.org/content/dam/doingBusiness/pdf/db2020/Doing-Business-2020_rankings.pdf
[38] https://documents1.worldbank.org/curated/fr/688761571934946384/pdf/Doing-Business-2020-Comparing-Business-Regulation-in-190-Economies.pdf
[39] https://web.iaiglobal.or.id/assets/files/file_publikasi/EoDB%20in%20ASEAN%20Presentation_SAGITA%20MUCO.pdf
[40] https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/11/kerja-bersama-percepatan-kemudahan-berusaha-di-indonesia-makin-diakui-di-dunia
[41] https://journal.neolectura.com/index.php/judicious/article/download/698/510/5610
[42] https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5728072/ada-skandal-peringkat-doing-business-2018-2020-bagaimana-posisi-ri