Starbucks adalah jaringan kedai kopi terbesar di dunia yang bermula dari sebuah toko biji kopi sederhana. Didirikan pada 30 Maret 1971 di Seattle, Washington, Starbucks telah bertransformasi dari penjual biji kopi panggang menjadi simbol gaya hidup global dengan lebih dari 30.000 gerai di seluruh dunia.
Berikut adalah rangkuman perjalanan sejarah, tokoh kunci, dan ekspansi Starbucks hingga masuk ke Indonesia.
1. Era Pendirian (1971-1982): Awal yang Sederhana
Kisah Starbucks dimulai oleh tiga orang teman akademisi yang memiliki kecintaan pada teh dan kopi: Jerry Baldwin (guru bahasa Inggris), Zev Siegl (guru sejarah), dan Gordon Bowker (penulis).
- Lokasi Pertama: Toko pertama dibuka di 2000 Western Avenue, Seattle. Namun, lokasi yang paling ikonik dan dikenal sebagai “Original Starbucks” adalah di Pike Place Market, tempat mereka pindah pada tahun 1976.
- Produk Awal: Pada dekade pertama, Starbucks tidak menjual minuman kopi siap saji (seperti Latte atau Cappuccino). Mereka hanya menjual biji kopi panggang berkualitas tinggi, teh, dan rempah-rempah.
- Asal Nama: Nama “Starbucks” diambil dari karakter mualim satu bernama Starbuck dalam novel klasik Moby-Dick. Sebelumnya, nama “Pequod” (nama kapal dalam novel tersebut) sempat diusulkan namun ditolak karena dianggap kurang menarik.
2. Era Howard Schultz (1982-1987): Revolusi “The Third Place”
Titik balik terbesar Starbucks terjadi saat Howard Schultz bergabung sebagai Direktur Pemasaran pada tahun 1982.
- Inspirasi Italia (1983): Saat berkunjung ke Milan, Schultz terpesona oleh budaya kafe Italia di mana orang berkumpul untuk bersosialisasi (tempat ketiga/ The Third Place antara rumah dan kantor). Ia ingin membawa konsep espresso bar ini ke Amerika.
- Penolakan & Il Giornale: Para pendiri asli menolak ide menjual espresso karena dianggap akan mengubah esensi toko biji kopi mereka. Schultz akhirnya keluar pada 1985 dan mendirikan kedai kopinya sendiri bernama Il Giornale.
- Akuisisi (1987): Ketika pendiri asli Starbucks ingin menjual unit bisnisnya, Schultz (dengan bantuan investor) membeli Starbucks seharga $3,8 juta. Ia kemudian menggabungkan merek Il Giornale dengan Starbucks dan mulai menjual minuman kopi.
3. Ekspansi Global dan Go Public (1992-2000an)
Di bawah kepemimpinan Schultz, Starbucks tumbuh secara agresif.
- IPO (1992): Starbucks melakukan penawaran umum perdana di bursa saham dengan harga $17 per lembar, memberikan modal besar untuk ekspansi.
- Ekspansi Internasional:
- 1996: Gerai internasional pertama dibuka di Tokyo, Jepang.
- 1998: Masuk ke pasar Inggris dengan mengakuisisi Seattle Coffee Company.
- 2002: Membuka gerai pertama di Amerika Latin (Mexico City).
Tabel Timeline Sejarah Penting Starbucks
| Tahun | Peristiwa Penting |
| 1971 | Starbucks didirikan di Seattle oleh Baldwin, Siegl, dan Bowker. |
| 1982 | Howard Schultz bergabung sebagai Direktur Pemasaran. |
| 1983 | Schultz mengunjungi Milan dan terinspirasi konsep Espresso Bar. |
| 1985 | Schultz mendirikan Il Giornale setelah idenya ditolak. |
| 1987 | Schultz membeli Starbucks dan mengubah model bisnisnya. |
| 1992 | Starbucks Go Public (IPO). |
| 1995 | Minuman ikonik Frappuccino diperkenalkan. |
| 1996 | Ekspansi internasional pertama ke Jepang. |
| 2011 | Logo Starbucks diubah (menghilangkan kata “Coffee” dan lingkaran luar). |
4. Sejarah Starbucks di Indonesia
Starbucks masuk ke Indonesia pada tanggal 17 Mei 2002. Gerai pertamanya berlokasi di Plaza Indonesia, Jakarta.
- Mitra Lokal: Dioperasikan oleh PT Sari Coffee Indonesia (di bawah naungan MAP – Mitra Adiperkasa).
- Adaptasi Lokal: Starbucks Indonesia dikenal aktif menggunakan biji kopi lokal (seperti Sumatra) dan menghadirkan menu yang sesuai lidah lokal serta desain gerai yang mengusung unsur budaya Indonesia (seperti gerai Starbucks Reserve Dewata di Bali).
5. Inovasi dan Masa Depan
Starbucks terus beradaptasi dengan zaman melalui:
- Teknologi: Aplikasi mobile untuk pemesanan dan pembayaran (Mobile Order & Pay).
- Menu: Pilihan susu nabati (plant-based) dan menu musiman seperti Pumpkin Spice Latte.
- Keberlanjutan: Komitmen mengurangi limbah plastik dan mendukung petani kopi melalui C.A.F.E. Practices.